~ welcome to muti's area ~ aku ada, makanya aku ngeblog ~

Selasa, 18 Oktober 2016

/

Halo gaes, welcome back to muti's area!
Kali ini gue mau ngebahas soal barang yang sering banget kita pakai sehari-hari. Dia sering terinjak-injak, tapi sering bikin kita semakin hits. Hayo tebak apa~
Sepatu! Sepatu merupakan salah satu alas untuk melindungi kaki, biasanya melindungi sebagian atau seluruh bagian bawah kaki kita nih gaes. Meskipun hampir setiap orang memakai sepatu, tapi gak ada salahnya nih nyimak tips gimana sih memilih sepatu ala muti's area!
Penasaran? Check this out!

1. Mengetahui tujuan pemakaian sepatu
Gaes, bagaimanapun juga sepatu itu banyak macamnya loh. Ada yang namanya sepatu kulit, sepatu canvas, sepatu karet, macam-macam deeeh. Lalu sepatu yang dapat menyesuaikan aktivitas, usia, jenis kelamin, dll. Misalnya aja nih sepatu olahraga, pasti kalian udah tau dong olahraga itu banyak macamnya seperti basket, futsal, voli, lari, badminton, wah banyak deh! Tak terkecuali urusan sepatu, karena banyaknya cabang olahraga, udah pasti penyesuaian sepatu juga mengikuti jenis olahraganya. Lalu sepatu yang menyesuaikan usia, sebagai salah satu contoh nih, sepatu anak-anak. Sepatu anak-anak bahkan terbagi dua nih menyesuaikan gender si anak, sepatu anak laki-laki atau sepatu anak perempuan.
Melalui hal ini, kita juga lebih gampang nih memilih sepatu, apalagi kalau buat hadiah. Siapa yang mau kamu berikan? Atlet? Bapak-bapak? Ibu-ibu? Teman sepantaran? Atau anak-anak? Tinggal cari deh yang sesuai.

Sepatu anak perempuan

2. Menyukai model sepatu
"This is my style", karena sepatu merupakan salah satu bagian dari fashion. Emang gak diragukan lagi kalau gaya penampilan perlu didukung dengan yang namanya sepatu. Selain itu, model sepatu bisa menunjukan ciri khasmu loh. Visualisasi atau sesuatu yang kita lihat dan kita anggap menarik, udah pasti bakal selalu kita lirik terus. Kalau udah suka banget sama model sepatunya, ya why not untuk memakainya? Apalagi kalau modelnya mudah banget dipadukan dengan gaya berpakaian atau ala OOTD. Perfect!

3. Nyaman dipakai
Segala sesuatu yang kita kenakan udah pasti mesti nyaman dipakai dong. Sesuaikan ukuran kakimu dengan nomor sepatu yang kamu incar. Selain kesesuaian ukuran antara kaki dan sepatu, gak ada salahnya loh kita mencoba atau mencari info sepatu yang akan kita beli. Kalau belanja di toko perbelanjaan, kita bisa minta izin sama toko nih buat mencoba sepatu incaran. Kalau toko online bagaimana dong? Kan gak dicobain! Nah, buat yang mau belanja sepatu lewat online, bisa banget nih lihat "review" ataupun respon konsumen terhadap produk, semacam kolom komentar gitu deh. Kalau reviewnya oke punya, udah pasti barang gak bikin kecewa, atau kamu bisa bertanya lewat mbah Google dengan cara mengetik nama produk sepatu yang kamu incar. Lihat bagaimana bentuk fisik dan hal-hal lainnya yang dapat menunjang aktivitas kita. Dijamin makin jatuh cinta deh sama sepatunya.

Cantik nan kece nih, cocok untuk hadiah

4. Sesuai budget
Meski udah suka banget sama sepatu incaran, tetap jangan lebih besar pasak daripada tiang ya! Tetap perhatikan nih paling besar berapa sih jumlah uang yang bisa kita keluarkan untuk membeli sepatu. Untuk mengakalinya, kita bisa memilih sepatu diskon-an looh. Sepatu diskon gak berarti rendah loh kualitasnya! Justru kita beruntung: udah dapat barang berkualitas, harga miring, kapan lagi? Apalagi kalau ada yang jual online sepatu anak perempuan cantik, cocok buat ngasih hadiah ke adik atau keponakan yang perempuan nih. MatahariMall, toko online yang menyediakan berbagai produk fashion dengan kualitas oke punya, termasuk jual online sepatu anak perempuan cantik nan kece banget! Jadi, gak usah ragu buat kamu yang ingin belanja sepatu melalui online.



Itulah beberapa tips ala muti's area! dalam memilih sepatu.
Jadi, sudah siap memilih sepatu incaranmu?

Senin, 19 September 2016

/

Aku pernah merasa "asing", dimana tempat itu begitu terlihat nyata tidak aku kenal. Mimpi singkat yang selalu aku elu-elukan. Harapan yang aku bawa terbang tinggi, pada akhirnya jatuh juga.

Singkat cerita, aku bukan tipe seseorang yang mempunyai mimpi jangka panjang. Mimpiku hanya mimpi-mimpi pendek seperti di tidur malam kemarin. Aku, akupun pernah kecewa dengan mimpiku sendiri. Justru, kekecewaan itu membawa aku ke tempat yang sama sekali tidak aku kenal.

Mimpi, lagi-lagi mimpi. Berpaku dengan mimpi, ah sudahlah. Mimpiku dulu menjadi insinyur, membangun jembatan kecil untuk teman-teman di daerah agar terasa nyaman saat berangkat sekolah. Namun, kehendak-Nya berkata lain. Mimpiku kandas membantu teman-teman di daerah. Aku kecewa, niat baikku pupus sudah. 

Kalau kata anak zaman sekarang, move on! 

2013, aku diberi kesempatan oleh-Nya berkuliah di salah satu Universitas Negeri di Jakarta melalui jalur SBMPTN. Kau tahu apa? Aku berkuliah dengan program studi Pendidikan Tata Boga. Program studi "Tata Boga" saja aku tidak kenal, apalagi dengan embel-embel "Pendidikan". Move on-ku ini semakin gila, semakin galau ketika aku tahu Program Studi-ku ini berada di Fakultas Teknik. Yaps, salah fakultas impian yang mencetak gelar "Insinyur". Pedih? Iya! 

Aku seperti merasa tersesat. Benar-benar tersesat.

Karena galau ini, rasa bingung yang berlebihan. Membawa aku ke beberapa tempat yang asing. G-304, istilah pada salah satu ruangan di Gedung G. Salah satu tempat dengan plang bertuliskan "Lembaga Pers Mahasiswa DIDAKTIKA". Sebuah tempat yang membuat aku tersadar akan pentingnya budaya literasi dan media massa. Sayang, mimpiku yang ingin kurajut bersama G-304 terhalang oleh izin orang tua. 

Lagi-lagi aku harus move on. 

Di semester 2 tahun pertama, aku menjadi mahasiswa biasa. Datang hanya karena ada kelas yang disebut kuliah. Di semester ini aku merasa hampa. Terasa tidak ada jalan untuk pulang, mau pulang pun enggan. Hingga ada pembukaan pendaftaran anggota Komunitas Blogger UNJ. Setidaknya, aku merasa terarah akan kehadiran KOMBUN. Dilanjut pada tahun ke-2, aku mendaftar disalah satu organisasi ekskutif tingkat Universitas dengan amanah Departemen Komunikasi dan Informasi. Di sini, bahkan aku pernah diamanahkan menjadi seorang "editor", sebuah lakon yang penting dalam dunia warta. Kini, aku sedang berada di organisasi eksekutif tingkat fakultas dengan Departemen yang sama seperti sebelumnya. Lah kok dari tingkat Univ. turun ke Fakultas? Anggap saja aku orangnya anti-mainstream:p

Lengkap sudah keterarahanku, rasa galau dan bimbang ini mulai pudar. Keresahan ini membawa aku menjadi pribadi yang lebih tangguh, aku belajar banyak, bahkan hingga sebuah ikatan ukhuwah yang begitu dekat.

Urusan akademik? Saat tahun ke-2, aku hanya mempunyai modal tekad, yakin akan rencana-Nya jauh bermanfaat bagi diriku dan orang lain, dan aku pasti dapat menjadi "seseorang" melalui Pendidikan Tata Boga. Aku mulai merajut mimpi bersama "Pendidikan Tata Boga". 
Membuat sebuah brand untuk produk kulinerku sendiri, #DapurMuti. Melalui Praktek Kerja Lapangan/ PKL, membuat aku semakin melek dengan dunia industri makanan. Literasi dan tata boga, aku gabungkan menjadi beberapa tulisan dengan tema Masak ataupun Kuliner. Zona kehidupan yang sedang aku nikmati saat ini. Puncaknya, aku bahagia bukan kepalang mendapat panggilan interview magang di salah satu media massa berbasis kuliner. 

Namun kehendak masih berkata lain, tawaran itu datang disaat aku sedang PKM. Praktek Keterampilan Mengajar, sebuah babak baru bagiku. Di situ, aku belajar menjadi seorang pendidik. Tawaran interview magang aku tinggalkan demi kewajibanku sebagai mahasiswa PKM dan tentu, belajar sebagai pendidik. 

Tanpa aku sadari -entah- sudah berapa kali aku move on dari kehidupanku sendiri. Mencari babak baru dalam hidupku. Bergerak itu harus diciptakan! Kalau diam saja, ya tetap ditempat dong. Rasa gelisah, bimbang, tersesat, adalah hal yang manusiawi. Berserah pada-Nya, tetap berusaha, pasti ada jalan untuk kamu-kamu yang mau bergerak maju.


Saat ini, aku jadi penasaran, apa lagi ya yang akan menantikan aku di masa depan? 

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubah apa-apa yang ada pada diri mereka” - QS Ar-Ra'd:11. 

Selasa, 06 September 2016

/

Haeeeeee, setelah 4 bulan tidak muncul di dunia blog blog'an, sekarang gue mau ngepost sesi curhat aja wkwk. *tanda-tanda lelah ama dunia dapur*

Ini semua berawal dari ngepoin orang, emang sih gue kadang kalo kepo suka gak tau diri. Nge-scroll ampe layar gak bergerak lagi alias ampe mentok. Mendadak gue akhirnya ngepoin diri sendiri aja di pesbuk. Gue inget dosa, karena lagi-lagi suka gak tau diri, udah kepo, ngetawain komuk komuk ntu orang dari postingan foto pula. Mending gue ngetawain diri sendiri.

Akhirnya lewat pesbuk, gue teringat dimana jaman negara api masih menyerang. Kayaknya gue emang udah bakat alay. Gue ga tau asalnya dari mana. Mungkin saat meteor jatuh 4jt tahun yang lalu.

Oke gara gara pesbuk lagi, gue jadi teringat akan mantan ea~
Kadang gue pengen cerita dikit segelintir perjalanan cinta gue #hasek
Cerita dimana bener-bener negara api lagi menyerang hahaha.

Nih salah satu cerita sama salah satu mantan gue saat lulus SMP, coba lu bayangin hubungan lu lagi baik-baik aja, yang tiap malem teleponan, gak ada topan, ga ada badai tau-tau lu diduain. Beh tsadez~
Mending kalo gue diduain sama cewe yang lebih...ngg... lebih apa ya...lebih dah pokonya . Ternyata gue diduain ama adek kelas dan dia sejenis cabe-cabean. Gils gue prihatin sama diri gue sendiri yang dikalahkan ama cabe-cabean.

Teleponan tiap malem aja kecolongan buat diduain *eh~

Gue sadar, budaya alay harus gue tinggalkan. Gue mencoba untuk menjadi lebih "kalem", sialnya tetep aja gue pecicilan ga jelas.

Pas SMA, gue berkenalan dan bertemu dengan seseorang di rumpun ilmu tetangga yang bikin hati bersemi kembali. Tapi tetap kandas, cara kita memanggil "Tuhan" amat berbeda. Dia pergi ke gereja, gue ke masjid. Dia kebaktian, gue sholat.

"Mau dikatakan apalagi, kita tak akan pernah satu."
Yuhu~

Jadi, gue dan dia memutuskan untuk berpisah sebelum rasa ini semakin dalam. *kebanyakan drama*yaudalah ya*

Salah satu senior, saat itu dia udah lulus dan kuliah. Pe-anya, gue emng baru tau orgnya pas dia udh lulus hahaha. Endingnya, gue putus di akhir kelas 2 SMA. Kalo diinget-inget lagi sih, emng mantan gue yg ini, mantan gue terakhir. *duh ketauan deh gue jomblo berapa lama* antara dia dan gue emang udah ilang rasa. Walaupun emng gue sih yang diputusin duluan wkwk. Gue juga sempet putus-nyambung sama yang satu ini, cuma emang kenangan doang kali ya yang ada, rasa mah kagak tau lagi jogging dimana. Biar dikata balikan tetep aja sama-sama gak ada rasa.
Ibaratnya tuh ya, lu ga doyan teh tawar dan ngarep teh manis, tapi disodorin teh tawar mulu. Hambar.

Meski mantan pacar itu ada, mantan temen itu gak ada. Alhamdulillah gue ama barisan mantan *kebanyakan gaya*, hubungan biasa aja, jarang kontakan ya karena emng ga ada kontaknya dan udah ngurusin idup masing-masing.
Ngebanyol, ngobrol yah kayak orang-orang dah *ya namanya juga temen~*.

------------------------------

Mantan, sebutan buat mereka yang emang udah berlalu. Udah gak kesebut dikamus hidup malahan. Gue bersyukur yang namanya silaturahmi tetap berjalan, karena hidup itu maju, bukan mundur. Tapi karena mereka, gue jadi paham pedihnya hati gimana, dan sebisa mungkin ga mau nyakitin yang kelak bersanding sama gue *cieelah.
Buat kalian yang pernah singgah, semangat ya! Hidup insyaAllah masih panjang. Terima kasih sudah berdamai dan menerima gue kembali untuk menjadi teman.

Dari, Mantan.

Kamis, 28 April 2016

/

Okeeee setelah sekian lama gak nulis (ngetik lebih tepatnya) tentang masak-masakan. Kali ini aku mau berbagi kembali ke seluruh pembaca blog muti tentang masak-masakan. Btw, seneng banget ada banyak email masuk dari dedek dedek SMA yang nanyain "tata boga". Dear dedek dedek, jangan sungkan ya buat nanya tata boga lewat email mutiarakinantip@gmail.com:*

Ngomongin soal masak, jujur aku kalo masak biasa aja pas sebelum kuliah, bahkan bisa dibilang "males banget masak" dan gak pernah kepikiran bisa sampai kuliah yang hubungannya masak. Setelah kuliah di Boga, malah jadi kebanyakan gaya kalo masak wkwk. Gara-gara kuliah di Boga, aku jadi lebih berani buat kombinasi bahan dan rasa. Ya, seenggaknya naik kelas lah urusan masak wkwk. Tapi, aku mengakui kuliah di dunia masak itu emang unik banget, hal detail kayak cara memotong bahan yang benar supaya kerjanya efisien aja juga dipelajari.

Lanjuuuuut~~~
Di postingan ini mohon maaf lahir dan batin gak ngeshare resep, tapi aku bakalan berbagi tahapan bagaimana-ketika-kamu-harus-masak-sendiri. Bagaimanapun juga, aku juga pernah berada di situasi belum bisa masak loooh.

1. Ngitip isi kulkas
Coba dicek isi kulkasnya, ada apa aja sih isinya? Kira-kira mau bikin apa ya hmm...
manfaatkan bahan makanan di dalam kulkas

2. Cari resep
Berbahagialah sekarang para pengguna smartphone bahwasanya ponsel kamu otomatis juga akan smart mencari resep. Gak kayak dulu, liat resep mesti liat buku. Sudah cek isi kulkas? Sudah menentukan mau pakai bahan apa untuk masak? Kalau sudah, silakan ketik nama bahan yang ada di dalam kulkasmu pada mesin pencari otomatis. Akan semakin baik kalau di ponselmu sudah ada aplikasi berbasis kuliner.

3. Persiapan Bahan dan Alat
Bahan oke, resep oke. Nah, sekarang kamu harus pandai mempersiapkan bahan makanan yang akan kamu masak. Alangkah baiknya jika bahan makanan tsb dicuci terlebih dahulu baru setelahnya dipotong atau dikupas. Bahan makanan memiliki beberapa zat gizi yang larut dalam air, sehingga kalau kamu sudah memotong ataupun mengupas bahan duluan, kemungkinan besar zat di dalam bahan akan lebih banyak yang larut karena penampang bahan lebih luas yang terkena air. Btw, kalau mau mencuci bahan makanan jangan lupa di air menggalir dan jangan lupa kamu sudah cuci tangan dulu ya sebelumnya!
dicuci dulu sebelum dikupas
 
Setelah itu, pastikan alat dapur yang akan kamu pakai sesuai dengan masakan yang akan kamu buat. Kalau tumisan/ menggoreng/ menggunakan air sedikit lebih baik menggunakan wajan. Kalau masaknya perlu menggunakan air yang banyak pakai panci. Jangan sampai ketuker ya! Oiya, perhatikan juga penggunaan kompor gasnya. Di cek kembali kalau gasnya aman dan kompor oke supaya meminimalisir terjadinya kebakaran.

4. Berani dengan rasa dan diicipi
Waktunya eksekusi alias masak. Langkah ini sebenernya udah gampang, kamu tinggal ngikutin cara memasak dari resep yang udah kamu cari sebelumnya. Sering kali orang takut untuk memasukan takaran bumbu ataupun perasa. Cara terbaik untuk mengatasi ini adalah "pede". Eits, meskipun berani tapi juga liat-liat alias "mikir" untuk menambah perasanya ya. Secara umum, hal ini sering terjadi saat mau menambahkan garam. Oleh sebab itu, masukan takaran garam sekiranya "secukupnya", aduk perlahan, kemudian coba diicipi menggunakan sendok. Jadi, ketika rasa asin masih dirasa kurang, dapat ditambahkan lagi garam sedikit demi sedikit hingga mendapatkan rasa yang diinginkan. Hal ini juga terkadang berlaku pada penambahan gula ataupun lada bubuk loh, jadi gak cuma garam aja nih. Intinya kita juga dituntut untuk bernalar takaran ketika memasak.

Kepoin juga: Kulineran di Rumah

5. Lihat waktu pemasakan
Masak itu butuh waktu, yap. Sayur identik dengan waktu pemasakan yang singkat sehingga cuma sebentar aja. Daging, ikan, ayam, dll biasanya memang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan tekstur empuk, semakin besar potongan daging maka akan semakin lama loh proses pemasakannya.

6. Penyajian
Telur dadar siram kecap
Selain rasa, sebuah masakan juga harus eye catching agar yang melihatnya merasa tergoda untuk memakannya. Gak perlu yang sampai ribet banget, cukup dihias dengan irisan cabe ataupun beberapa jenis sayuran seperti selada, irisan wortel, kemanggi juga bisa mempercantik penampilan masakan. Selain ditambahkan hiasan, bisa juga mengakalinya dari penampilan si bahan utama masakan. Misal, kamu membuat telur dadar. Ketika telur dadar sudah jadi, bisa aja nih kamu membuat campuran kecap manis yang dicampur dengan dengan isi irisan bawang dan irisan cabe. Cara penyajiannya simpel, bagi dua telur dadar, dan tumpuk dua bagian menjadi satu, kemudian siram dengan campuran kecap.


Tips and Trick: Mau warna sayur rebusmu cantik? Siapkan air es dulu ya!
Langkah pertama, siapkan panci berisi air (bukan air es, air biasa aja). Pastikan air dalam panci sudah mendidih, tambahkan sejumput garam dan gula, diamkan sebentar. Masukan sayur dan rebus sesuai dengan tingkat kematangan yang diinginkan. Setelah itu angkat dan masukan ke dalam wadah yang berisikan air es. Tiriskan.
Asparagus setelah direbus kemudian dimasukan ke air es


Gimana nih? Mulai tertarik untuk masak sendiri kaaaan? Berani masak sendiri yuk, gampang loh~^^

Selasa, 26 April 2016

/

Hai gaes! 
Gak berasa kurang dari 2 bulan lagi dah mau bulan ramadhan, berarti kurang dari 2 bulan lagi kita bakal puasa sebulan penuh><
wiiih, dah ready belum nih?

By the way, hal atau kegiatan apa aja sih yang sering dilakukan di bulan puasa? Yuk kita langsung cek cek aja yuk!

1. Sahur
Sahur merupakan kegiatan makan dengan batas waktu 3.00 s/d 5.00 pagi. For your information, sahur itu lebih baik kalau konsumsinya tidak berlebihan alias secukupnya. Konsumsi sahur yang baik itu sebenarnya ialah konsumsi karbohidrat kompleks dan makanan yang mengandung serat tinggi. Kenapa sih mesti gitu? Karbohidrat kompleks itu akan dipecah menjadi energi dalam jangka waktu yang lama daripada karbohidrat sederhana, sedangkan serat, ia akan menggembang di dalam usus sehingga memberi efek kenyang yang lama. Jadi, sebenarnya Karbohidrat kompleks dan serat ini yang bikin kenyang lebih lama. Selain sahur di rumah, ada nih yang istilahnya SOTR alias Sahur On The Road. Prinsipnya sih sama kayak baksosnya pas bukber, tapi ini di waktu sahur. Jadi gitu.

2. Khatam Ngaji
Hal yang sangat amat pengen banget dilakuin orang Islam saat bulan Ramadhan yakni khatam Al-Qur'an. Biasanya nih yaaah, sehabis sholat masih pake mukena abis itu ngaji deeeh langsung. Diakui emang paling enak sih abis sholat langsung ngaji, dah gitu langsung beberapa lembar, jadi cepat khatamnya deeeh.

3. Ngabuburit
Ngabuburit nih biasanya diisi dengan berburu ta'jil, apalagi ta'jil gratisan langsung diserbu tuuuh hahaha. Selain berburu ta'jil, bisa juga nih ngabuburit diisi dengan kegiatan bakti sosial maupun pengajian. For your information nih, untuk ta'jil baiknya mengkonsumsi karbohidat sederhana nih gaes. Kebalik sama sahur kaaaan? Jadi, karena tubuh kita udah seharian penuh belum diisi, baiknya mengkonsumsi makanan yang bisa menaikan gula di dalam tubuh, contohnya teh manis ataupun kurma. Itulah asal muasal dari slogan "berbukalah dengan yang manis". Tapi tiati diabetes yaaa :P

bawa mukena kemana-mana yuk

4. Bukber yuk!
Bukber, alias buka puasa bersama. Sering banget nih istilah bukber dijadiin ajang "reuni kecil-kecilan". Selain reunian tadi, juga biasa diisi dengan acara seperti bukber dijalanan, maupun bukber bareng anak yatim. Wiiii, bermanfaat banget ya bukbernya. Eits, meskipun bukber bisa bikin kita happy entah ketemu teman lama maupun anak kecil yang lucu lucu banget di panti asuhan. Tetap jangan lupa bawa mukena kemana-mana supaya gak repot lagi nyari mukena pas mau sholat magrib. 

5. Baju baru, Alhamdulillah
Kalau inget bulan puasa pasti inget lebaran juga sebentar lagi deh! Hmmm, biasanya nih yah masyarakat Indonesia punya kebiasaan yang namanya "Lebaran = baju baru". Gak cuma baju baru aja nih, perlengkapan sholat juga mesti baru, mulai dari baju koko, sarung, mukena, sampe sajadah. Bingung cari dimana? Cek di MatahariMall aja, apalagi mukena murah terbarunya yang emang hitz bangeeet.
Mukena baru, Alhamdulillah

6. Sholat Ied Fitri
Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar
Wiiii, merinding banget kalo udah denger takbir berkali-kali apalagi di malam sebelum Sholat Ied. Sebelum mengkhusyukan diri untuk Sholat Ied esok hari, alangkah baiknya nih kalo kita udah nyiapin alat sholatnya. Yang ga boleh ketinggalan banget buat cewek itu adalah mukena. Mukena yang bahannya adem tuh emang paling dicari banget. Soal motif, mukena tuh sekarang udah banyak modelnya loooh. Gak percaya? diliat aja nih di mukena murah terbarunya MatahariMall.com yang emang banyaaaak modelnya.


Udah tau kan nih beberapa kebiasaan selama bulan Ramadhan? Jadi apa nih kebiasaannya kamu selama bulan Ramadhan?

Kamis, 17 Maret 2016

/

Rumah, identik dengan sebuah bangunan fisik yang memberikan kenyamanan baik secara jasmani dan rohani. Tetapi, rumah yang aku bahas bukan soal "bangunan fisik". Ini tentang rasa nyaman yang harganya melebihi Milyaran Rupiah "bangunan fisik" mewah. Tidak tidak, rasa nyaman ini sungguh mewah, saking mewahnya uang Milyar bahkan Triliyun takkan sanggup menggantikan rasa ini.



Rumah pertamaku, keluarga kecilku.

Sejauh apapun aku melangkah, pada akhirnya aku akan kembali kepada mereka. Selelah apapun aku start berlari, pada akhirnya merekalah garis finish yang aku tuju. Seletihnya aku mencari sandaran, pada akhirnya merekalah bahu terlapang tanpa batas yang aku punya.
Ayah, Bunda dan Biyan. Merekalah keluarga kecilku.
Aku bersyukur, memiliki keluarga yang kecil namun memiliki rasa cinta yang besar tanpa pamrih. Nilai kesederhanaan dan kejujuran yang selalu ditanam sejakku kecil. Niscaya akan selalu ku ingat. Terima kasih Allah, inilah anugerah terindah yang pernah kumiliki.


Rumah kedua, mereka.

Kepada mereka, yang pernah singgah dihidupku. Menyapa dan datang, kemudian tinggal, terkadang harus pergi. Ada yang pergi hanya sementara, ada yang pergi tanpa kembali. Terima kasih pernah singgah ke dalam kehidupanku yang sederhana.

GoGirls

Pernah kita berbagi tawa dan tangis bersama. Aku tak malu menunjukan wajah jelekku saat menangis dihadapan kalian. Aku tak sungkan menunjukan ekspresi gila saat tertawa kegirangan. Selama apapun kita bersama, akan ada ujung dimana kita akan berpisah. Melewati dimensi waktu dan ruang yang berbeda. Memilih jalan tempuh yang yang berbeda. Kalian dan aku, sama-sama akan menemui orang baru tanpa sadar melupakan. Akankah kalian masih mengingatku?


Keluarga Inspirasi

Ah kalian bukan keluarga satu "bapak-ibuku". Namun mengapa ikatan ini sungguh terasa olehku. Apa kalian juga merasakannya? Secuil rindu selalu terselip dalam relung hati ini. Aku rindu suntikan semangat yang selalu kalian koarkan. Aku rindu akan tangis dan tawa itu. Sungguh rindu.
Teruntuk teman-temanku di TK, SD, SMP, SMA, Kuliah bahkan siapa saja kalian yang menggenalku. Sungguh, terima kasih pernah mewarnai hidupku yang singkat ini.
Teruntuk sahabat, serta keluarga - bukan sebapak-seibu - yang kupunya . Terima kasih lecutan sayang yang bertubi-tubi kalian berikan padaku.


Kepada "RUMAH", terima kasih untuk selalu sabar membimbingku. Mengkritikku jika salah, memelukku untuk kehangatan, mendengarkan ocehan panjang lebarku, sandaran bahu untuk melepas lelah, dan rasa sayang yang tiada henti karena-Nya.
Kepada "RUMAH" yang mengajariku menjadi pribadi dewasa, kuat dan selalu mengucap syukur atas karunia-Nya. Kutitip sayang, semoga Allah selalu melindungimu.

 Bekasi, 17 Maret 2016.


sering dikepoin

tentang si punya blog

Mutiara Kinanti, seseorang yang menyukai kuliner dan kamu. IG @mutiarak dan e-mail mutiarakinantip@gmail.com yaaa~